KEUTAMAAN MEMELIHARA ANAK YATIM
By azmi laznasaql on Februari 4, 2023 in Uncategorized
Anak yatim adalah anak yang sudah tidak memiliki ayah karena meninggal sebelum baligh. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits “Tidak lagi disebut yatim anak yang sudah bermimpi (baligh).” (HR. Abu Daud dari Ali bin Abi Thalib). Keberadaan anak yatim sangat membutuhkan bantuan karena sudah tidak memiliki penyokong untuk menghidupi keluarganya. Terlebih lagi, kehilangan seorang ayah sangat berdampak bagi tumbuh kembang sang anak yang dewasa tanpa seorang imam. Oleh karena itu, menyantuni dan memelihara anak yatim menjadi sebuah amalan yang mulia dan memiliki banyak keutamaan.
Hukum Dasar Memelihara Anak Yatim
“Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakan lah “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik,” (QS. Al-Baqarah: 220) Memelihara anak yatim bukanlah sebuah amalan wajib sebagaimana amalan-amalan dalam rukun islam. Akan tetapi, dalam beberapa sumber dikatakan bahwa memelihara anak yatim hukumnya fardhu kifayah. Fardhu kifayah adalah harus ada yang mewakili untuk melaksanakan kewajiban tersebut.
Mengapa demikian? Karena pada dasarnya seorang anak harus ada yang menghidupi dan membimbing yang mana hal tersebut bisa diberikan oleh seorang ayah. Namun karena ketiadaan seorang ayah, maka harus ada yang menggantikan peran tersebut. Itulah mengapa memelihara anak yatim hukumnya adalah fardhu kifayah.
Sebagaimana dalam fatwa lembaga fatwa kementrian waqaf dan urusan agama Qatar yang menyatakan bahwa memelihara anak yatim menjadi wajib dikala tidak ada sama sekali yang menyantuninya dan hal itu mengancam keselamatan si anak yatim.
Keutamaan Memelihara dan Menyantuni Anak Yatim
Menyantuni atau memelihara anak yatim memiliki beberapa keutamaan seperti yang dijelaskan dalam hadits sebagai berikut.
- Mendapat Predikat Abror (Saleh atau Taat Kepada Allah)
Keutamaan menyantuni anak yatim dan memberi makan anak yatim dan orang miskin merupakan tanda orang-orang yang abror.
“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan (abror) minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur. Yaitu mata air (dalam surga) yang diminum oleh hamba-hamba Allah dan mereka dapat memancarkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.” (QS. Al-Insan: 5-6).
- Memperoleh Pertolongan dari Allah SWT
Menolong anak-anak yatim dalam berbagai bentuk kepedulian nyata merupakan ibadah yang akan mendatangkan pertolongan Allah.
“Barangsiapa yang menghilangkan kesusahan orang mukmin di dunia maka Allah akan menghilangkan kesusahannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang meringankan kesulitan orang mukmin di dunia maka Allah akan meringankan kesulitannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib orang muslim maka Allah akan menutupi aibnya di akhirat. Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya. (HR. Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Al-Adab: 5557).
- Meraih Peluang Menjadi Teman Rasulullah SAW di Surga
Orang yang memelihara anak yatim akan masuk surga, berdekatan dengan Rasulullah SAW seperti dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah.
“Saya dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d). (Lihat Shahih Bukhari, Kitab Ath-Thalaq: 4892. Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1841. Sunan Abi Daud, Kitab Al-Adab:4483).
Hadits tersebut menyatakan bahwa siapapun yang menyantuni dan memelihara anak yatim akan menjadi dekat dengan Rasulullah SAW di surga nanti.
- Menghindarkan dari Siksa Akhirat
Memelihara atau mengasuh anak yatim adalah kewajiban yang tegas-tegas Allah perintahkan melalui ayat-Nya dan sabda rasul-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman: “Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya. (HR. Thabrani dari Abu Hurairah). (Imam Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Ausath, VIII/346. Hadist no. 8828).
- Pengasuh Anak Yatim Dijamin Masuk Surga
Kalaupun pemelihara anak yatim tidak dapat menjadi teman Rasulullah di surga karena mungkin tidak memenuhi persyaratan ideal, ia akan tetap dijamin masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR. Tirmidzi dari Ibnu Abbas). (Lihat Sunan Tirmidzi, Kitab Al-Birr wa Ash-Shilah’an Rasulillah: 1840).
- Menggapai Keberuntungan dan Menjadi yang Terbaik
Keutamaan menyantuni anak yatim merupakan salah satu bentuk ibadah sosial dalam rangka amar makruf (mengajak kebaikan) dan nahi mungkar (melarang berbuat maksiat). Perhatikan sabda Rasulullah SAW berikut ini: “Siapa saja yang menyeru kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya itu.” (HR. Muslim, Tirmidzi dan Abu Daud dari Abu Mas’ud).
Masih banyak hadits dan ayat suci Al-Qur’an yang menjelaskan keutamaan dari memelihara anak yatim. Namun, dari hadits-hadits di atas kita sudah dapat melihat bahwa amalan memelihara anak yatim begitu penting dan memiliki keutamaan yang sangat istimewa.
Semoga kita semua dapat menjadi orang yang dekat dengan Rasulullah SAW dan dijamin masuk surga dengan memelihara anak yatim. Wallahua’lam.