C. Perhatian Islam Terhadap Penganggulangan Kemiskinan

By ahlulquran on Januari 12, 2021 in Uncategorized

Perhatian islam terhadap penanggulangan kemiskinan dan fakir miskin tidak dapat diperbandingkan dengan Agama Samawi dan aturan ciptaan manusia mana pun, baik dari segi pengarahan maupun dari segi pengaturan dan penerapan

Al-Qur’an berbicara tentang kemiskinan jauh berabad-abad silam sebagai bagian dari misi revolusi masyarakat Arab yang terjebak dalam jurang ketimpangan antara yang kaya dengan yang miskin. Kemiskinan dianggap sebagai petaka, sehingga bagi mereka yang berada dalam garis kemiskinan hanya dijadikan sebagai masyarakat yang marginal dan pantas dijadikan sebagai ‘budak’ belaka. Bahkan di antara mereka ada yang rela mengubur buah hatinya karena takut menjadi miskin.

Banyak ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang penanggulangan kemiskinan, diantaranya :

  1. Memberi makan orang miskin adalah realisasi iman

Hal ini terdapat dalam QS Al-Muddatsir (74): 42-44 bahwa:

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ, قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ, وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ

42. “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”

43. Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat,

44. dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin,

Ayat ini menjelaskan bahwa salah satu penyebab orang masuk neraka adalah karena mereka enggan memberi makan orang miskin.

Memberi makan orang miskin meliputi juga memberi pakaian, perumahan, dan kebutuhan-kebutuhan pokoknya.

  • Orang yang tidak memberi makan orang miskin akan mendapatkan laknat Allah Swt

Hal ini terdapat dalam QS Al-Qalam (68): 19-24 bahwa:

فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ, فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيمِ, فَتَنَادَوْا مُصْبِحِينَ, أَنِ اغْدُوا عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَارِمِينَ, فَانْطَلَقُوا وَهُمْ يَتَخَافَتُونَ, أَنْ لَا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِسْكِينٌ

19. Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.

20. Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,

21. lalu pada pagi hari mereka saling memanggil.

22. “Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”

23. Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.

24. “Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.”

Dalam ayat ini Allah menceritakan kasus pemilik-pemilik “kebun” yang menunggu malam datang untuk memetik hasil kebun mereka supaya orang-orang miskin, yang sering bertindas diluar batas pada saat panen, tidak memperoleh apa-apa, mereka akhirnya ditimpa laknat Allah.

  • Dorongan agar orang-orang miskin diperhatikan

Hal ini terdapat dalam QS Al-Fajr (89): 17-18 bahwa :

كَلَّا ۖ بَل لَّا تُكْرِمُونَ ٱلْيَتِيمَ, وَلَا تَحَاضُّونَ عَلَىٰ طَعَامِ الْمِسْكِينِ

17. Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim,

18. Dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin

Ayat-ayat diatas tidak hanya mengimbau agar orang-orang miskin diperhatikan dan diberi makan, dan Allah mengancam bila membiarkan terlunta-lunta, tetapi lebih dari itu, Allah memnjatuhkan hukuman kafir bagi orang orang yang tidak mengerjakan kewajiban itu serta pantas mereka menerima hukuman Allah di Akhirat.

  • Pada harta orang kaya terdapat hak orang miskin

Hal ini terdapat dalam QS Al-Israa’ (17): 26 bahwa :

وَآتِ ذَا الْقُرْبَىٰ حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا

26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.

Dan berbuat baiklah kepada orang-orang yang masih terkait hubungan kekerabatan denganmu, dan berilah ia haknya dalam bentuk kebaikan dan bakti dan berilah orang miskin yang tidak memiliki sesuatu yang mencukupinya dan menutupi kebutuhannya, musafir yang terasing dari keluarga dan kehabisan bekal harta. Dan janganlah engkau belanjakan hartamu dalam urusan selain ketaatan kepada Allah atau secara berlebihan dan boros.

Umat Islam mempunyai kewajiban untuk mengangkat harkat dan martabatnya kaum fakir miskin. Hal ini banyak peringatan yang disebutkan dalam Ayat Al-Qur’an Surat Al-Ma’un Ayat 1–3 yang artinya: “Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin.” Kefakiran lebih mendekati pada kekufuran, tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”

Maka dari itu yuk sama-sama kita membantu saudara kita yang sangat membutuhkan aluran tangan dari para orang-orang yang dermawan. Dan in syaa Allah hal ini merupakan media penolong kita di akhirat kelak.

#berkahzakat #laznasaql