20 Faedah Zakat dan Hikmahnya (bagian pertama)

By ahlulquran on Mei 13, 2019 in Education

  1. Menyempurnakan keislaman seorang hamba.
  2. Terwujudnya ketaatan dengan melaksanakan perintah Allah, mengharap pahala-Nya, takut dari adzab-Nya, dan berharap akan ridha-Nya.
  3. Mempererat jalinan kasih sayang antara orang kaya dan orang miskin. Karena, tabiat jiwa manusia cenderung mencintai orang yang berbuat baik kepadanya.
  4. Menyucikan dan membersihkan jiwa dari penyakit hati, yaitu sifat bakhil.
    “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka…” (QS. At-Taubah [9]: 103)
  5. Membiasakan seorang muslim memiliki sifat murah hati dan dermawan, kasih sayang (bersimpati) kepada orang yang sedang membutuhkan, serta menyayangi kaum miskin.
  6. Menjaga hati dari penyakit kikir. Demikian sebagaimana Allah SWT berfirman:
    “…Dan siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr [59]: 9)
  7. Menuai berkah, sebagai tambahan (rezeki) untuk orang yang ikhlas melaksanakannya, dan mendapat ganti dari Allah SWT; sebagaimana firman-Nya: “…Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dialah pemberi rezeki yang terbaik.” (QS. Saba’ [34]: 39 Allah juga berfirman di dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW bahwasanya beliau bersabda: “Allah berfirman: Berinfaklah wahai anak Adam, niscaya Aku akan berinfak untukmu.” Harta tidak akan berkurang karena bersedekah. Allah akan menambah kemuliaan bagi orang yang suka memaafkan. Tidaklah seseorang bertawadhu (yakni merendahkan diri) di hadapan Allah SWT melainkan Allah pasti meninggikan derajatnya. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasul SAW bersabda: “Tidak ada satu pagi hari pun yang dialami oleh manusia melainkan pada pagi hari itu ada dua malaikat yang turun ke dunia. Malaikat pertama berdoa: “Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak.” Malaikat kedua berdoa: “Ya Allah, berikanlah kerugian kepada orang yang enggan berinfak (yakni bersikap bakhil).
    Dari Asma binti Abu Bakar ra, dia mengutarakan: “Rasulullah SAW bersabda:
    “Berilah, tebarkanlah, atau infakkanlah hartamu. Jangan kamu bakhil sehingga Allah akan bakhil kepadamu. Jangan kamu menahan (timbun) hartamu dalam bejana sehingga Allah akan menahan (karunia-Nya) terhadapmu.” Dalam riwayat Al-Bukhari redaksinya: “Jangan kamu simpan (hartamu) sehingga Allah pun akan menyimpan (karunianya) darimu.
  8. Zakat menjadi burhan (bukti) keikhlasan beragama orang yang menunaikannya. Ini berdasarkan riwayat Abu Malik Al-Asy’ari, yang di dalamnya disebutkan: “…Sedekah adalah burhan (bukti).”
  9. Zakat melapangkan dada orang yang menunaikannya. Seorang muslim, jika dia berbuat baik kepada sesame makhluk dan memberi manfaat dengan memberikan sebagian harta bagi mereka dan dengan berbagai jenis kebaikan, maka dadanya pun menjadi lapang. Ketahuilah, orang yang dermawan dan selalu berbuat baik adalah orang yang paling lapang dadanya, paling baik jiwanya, dan paling lembut hatinya. Sedangkan orang bakhil yang tidak berbuat baik-kepada sesama makhluk – adalah orang yang paling sempit dadanya, paling keruh hidupnya, dan paling banyak keresahan dan kegundahannya. Namun, pemberian harus dilandasi jiwa yang baik (kerelaan hati) dan harta tersebut haruslah dikeluarkan dari hati sebelum dikeluarkan dari tangan pelakunya.
  10. Zakat menjadikan orang muslim sebagai mukmin yang sempurna, orang beriman sejati. Ini didasarkan pada riwayat Anas bin Malik ra, dari Rasulullah SAW bahwa beliau bersabda: Tidaklah salah seorang di antara kalian beriman sampai dia menyukai untuk saudaranya dalam riwayat yang lain: tetangganya- sesuatu yang dia sukai untuk diri sendiri.

*) Diambil dari buku Ensiklopedi Zakat karya Dr: Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani.